Selasa, 05 Juli 2016

Penderita Cacingan masih ada di Indonesia

Penderita Cacingan masih banyak di Indonesia. Cacingan adalah penyakit parasit yang tidak disadari oleh banyak orang. Parasit ini sangat lihai, mengendap-endap masuk kedalam tubuh manusia karena kurangnya higiene. Perilaku yang kurang sehat akibat minimnya pengetahuan tentang kebersihan diri dan kebersihan lingkungan mendorong angka prevelensi kecacingan dipedesaan mencapai 60-70%.
Umumnya kecacingan disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuristrichiura), dan cacing Hookworm (Ancylostomaduodenale  dan Necator americanus) yang dikelompokkan sebagai cacing yang ditularkan melalui tanah (Soil Trasmitted Helminth), karena penularannya dari satu orang ke orang lain melalui tanah. Kecacingan tersebar dan menjangkiti hampir seluruh penduduk di seluruh dunia di mana 1 miliar orang di dunia terinfeksi A. lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi T. trichiura, dan 740 orang terinfeksi Hookworm (WHO,2008).

Dampak buruk cacingan bagi kesehatan

Penyakit cacingan sering dianggap sebagai penyakit yang sepele oleh sebagian besar kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini bisa menurunkan tingkat kesehatan terutama anak-anak. Di antaranya, menyebabkan
  1. Kurang gizi bahkan gizi buruk,
  2. Anemia,
  3. IQ menurun,
  4. Lemas tak bergairah,
  5. Mengantuk, mudah lelah dan rewel,
  6. Malas beraktivitas,
  7. Berat badan rendah,
  8. Mengganggu pertumbuhan.
  9. Menurunkan kualitas sumber daya manusia,
  10. Menurunkan daya tahan tubuh,
  11. Gangguan saluran pencernaan,
  12. Penurunan kemampuan belajar pada anak,
  13. Cacing itu bisa menginfeksi sampai kejaringan otak,
  14. Cacingan dapat menimbulkan kematian.

Tetap Waspada terhadap Peternakan Cacing dalam Tubuh

Terkadang sulit mendeteksi keberadaan cacing dalam tubuh. Sebab:
  1. Kadang-kadang tanpa ada gejala
  2. Keluhan tidak spesifik, kelelahan dan berat badan menurun
  3. Jarang terjadi: sakit perut, kembung, dan sumbatan usus.


Jumlah cacingan tinggi di Pedesaan - menang BERSAMA - Indonesia Strong From Village