Sabtu, 03 September 2016

Citra buruk orang Indonesia

Sudah puluhan tahun setelah Indonesia
merdeka. Lihatlah bangsa ini masih terus berada dalam era sedang
berkembang. Kemajuan diberbagai bidang memang sudah maksimal sayang
masih berpusat disekitar perkotaan. Perkembagan yang terjadi tidak
merata karena pemerataan pendidikan belum berkembang pesat. Ditambah
lagi kelakuan bebarapa oknum kepala daerah yang gemar melakukan korupsi
bahkan bukan lagi menjadi rahasia umum tentang korupsi masal di beberapa
Instansi pemerintah.

Sudah saatnya kita menyelami diri
sendiri, “inikah yang saya inginkan?”. “Saya sendiri maju dan orang lain
terinjak-injak saking majunya diri ini”. Apakah ini sudah sesuai dengan
hati nurani anda? Apakah tidak ada sedikit rasa bersalah dalam diri
sendiri ketika melihat saudara sendiri tertindas karena perlakuan zaman
yang sengaja membodoh-bodohi mereka? Sudah saatnya kita mengoreksi diri
sendiri apakah kita secara tidak sengaja ikut-ikutan dalam usaha-usaha
miring seperti ini.

Citra buruk orang Indonesia yang tidak patut ditiru

Mau menang sendiri alias egoisme tidak akan memajukan sama-sekali





15 Kebiasaan buruk orang Indonesia yang membuat kita tidak maju-maju - BUKAN MAKSUD UNTUK MENGENERALISASI - menang BERSAMA - Indonesia Strong From Village

Budaya negatif menciptakan koruptor baru

Budaya – Sebelumnya kita telah membahas
mental manusia yang dapat mendorong seseorang untuk menjadi koruptor
pendatang baru. Sekarang mari kita membahas masalah korupsi dengan
memandang pada trend yang berkembang disekitar kita. Masyarakat yang
menganut pemahaman-pemahaman sempit tentang kehidupan cenderung akan
melahirkan koruptor-koruptor baru.
Baca juga, A. Mental koruptor yang harus anda hindari
Peran pemimpin sangat vital untuk
menekan dan meminimalisir budaya ini bahkan bila perlu menghilangkannya
sama sekali dengan cara menjadi model yang ideal bagi orang-orang
disekitarnya. Seorang pemimpin itu tidak harus besar, mulailah dari
pemimpin dalam keluarga. Jika dalam skala kecil, keluarga saja
kebiasaan ini sudah mulai dikikis niscaya Indonesia akan menjadi lebih
baik 5 – 10 tahun kedepan.


Hati-hati menganut suatu budaya. Jangan sampai meyakini dan menjalankan suatu budaya yang negatif sehingga menghasilkan koruptor-koruptor baru.



Salam santun



Budaya yang melahirkan koruptor - Korupsi karena trend yang salah di masyarakat - menang BERSAMA - Indonesia Strong From Village

Kecewa adalah baik adanya



Kecewa – Lagu-lagu perjalanan kehidupan
hari lepas hari yang kita lalui di bumi ini banyak rupanya. Ada
rupa-rupa kebahagiaan, ada rupa-rupa kesusahan, semua terjadi silih
berganti. Apakah kita bisa menerawang masa depan? Apakah kita tau kapan
kita sukses? Apakah kita tahu kapan ajal menjemput? Tidak…. Kita tidak
tahu apa-apa. Yang bisa kita lakukan adalah bekerja dengan displin dan
tekun lalu berharap Sang Pencipta mengizinkan yang terbaik terjadi dalam
hidup kita.
Jangan kuatir
Kita harus menyadari, posisi kita
didunia ini berada dalam hitungan mundur. Entah kapan waktunya tiba kita
berpulang dan meninggakan semua rutinitas serta pencapaian ini. Apa
artinya semua perjuangan ini? Akankah kita dihargai sesuai dengan
kebaikan kita? Sehingga, sekiranya mungkin kita bisa diijinkan mencicipi
surga walau hanya sebagai seorang petugas kebersihan?

Kecewa itu manusiawi. Ada pelajaran berharga dibalik semuanya itu untuk kebaikan dan mendewasakan diri ini.


Kecewa - Pelajaran Hidup Dibalik Kekecewaan - Reaksi, manfaat, dan akibat dikecewakan - menang BERSAMA - Indonesia Strong From Village

Akibat Jujuran Yang Terlalu Mahal



Jujuran – Pernikahan adalah moment
sekali seumur hidup yang dinanti-nantikan oleh pasangan muda-mudi yang
baru. Saat sepasang kekasih sudah memutuskan untuk sehidup semati dalam
cinta sejati bahtera rumah tangga maka komitmen untuk menikah segera
diwujudkan diatas pelaminan. Menemukan lawan jenis yang cocok bukanlah
perkara yang mudah. Kepatusan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang
pernikahan adalah keputusan yang besar dimana kedua belah pihak siap
menerima resiko satu sama lain.

Menikah adalah sebuah itikad baik yang
harus di apresiasi oleh keluarga sebab diluar sana masih banyak pasangan
sejoli yang terus berpacaran tidak jelas tanpa tahu kemana ujungnya.
Tentu saja ini adalah salah satu dambaan dan tujuan orang tua bagi
anaknya yang sudah dewasa dan bisa menafkahi diri sendiri (mandiri).
Sudah sepatutnya, ini menjadi moment sukacita yang besar dalam bagi
orang tua. Namun apakah layak bagi orang tua mengorbankan masa depan
anaknya hanya untuk jujuran pernikahan?

Namanya juga keluarga. Kalau mau
bahagia, marilah bahagia bersama. Jangan yang satu diinjak lalu diperah
kuat-kuat hanya demi sesuatu yang sifatnya sesaat seperti kehormatan
adat istiadat. Tanpa disadari, ini penyiksaan ibu…. Bukan dia lagi kalau
kita berfoya-foya diatas penderitaan orang lain. Dimana hati nuranimu!
Lagipula menikahkan anak perempuan bukan
berarti kehilangan dia selamanya. Anak selalu ada kok, Tinggal telepon
aja…. Dia bisa menemani ibu dan ayah, Minta suaminya untuk
melakukannya…. Dia bisa membantu toh, Suaminya pasti rela berkorban untuk sang mertua.

Akibat jujuran yang terlalu mahal kelurga yang baru dibentuk sangat terguncang perekonomiannya. Belum lagi masalah penyesuain diri antara pribadi yang belum tentu berjalan lancar.Oleh karena itu jujuran yang tidak masuk akal adalah bencaran di awal pernikahan. Biasa saja teman


12 Dampak Buruk Jujuran/ mahar yang Tinggi dalam pernikahan dari generasi ke generasi Hingga merusak tatanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat - menang BERSAMA - Indonesia Strong From Village